1.
HAKIKAT
MORFOLOGI
Secara
etimologi kata morfologi berasal dari
kata morf yang berarti ‘bentuk’ dan
kata logi yang berarti ‘ilmu’. Jadi
secara harfiah kata morfologi berarti
‘ilmu pengetahuan bentuk’. Didalam kajian liguistik, morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan
kata’; sedangkan didalam kajian biologi morfologi
berarti ‘ilmu menganai bentuk-bentuk sel-sel tumbuhan atau jasad-jasad hidup’.
Memang selain bidang kajian linguistic , didalam kajian biologi ada juga
digunakan istilah morfologi. Kesamannya, sama-sama mengkaji tentang bentuk. Adapun
Pengertian Morfologi menurut Para Ahli
Verhaar
(1996:97), yang Menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistic yang
mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
Pengertian
morfologi menurut Samsuri (1988:15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang
linguistic yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata.
Definisi
morfologi menurut O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 89-90), morfologi adalah
komponen kata bahasa generative transformasional (TGT) yang membicarakan
tentang struktur internal kata, khususnya kata kompleks.
Definisi
morfologi menurut Ramlan (1978:2) morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang
membicarakan atau seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan
struktur kata terhadap golongan dan arti kata.
Definisi
morfologi menurut Crystal (1980: 232-233) morfologi adalah cabang tata bahasa
yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.
Definisi
m8orfologi menurut Bauer (1982: 33) morfologi membahas struktur internal bentuk
kata.
Dari
pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Morfologi adalah ilmu tentang
bentuk yang mempelajari setiap struktur
kata terhadap golongan dan arti kata.
2.
MORFEM
A.
Identifikasi
Morfem
Dalam
buku abdul chaer (2008) yang berjudul Morfologi Bahasa Indonesia menyatakan bahwa Morfem adalah satuan
gramatikal terkecil yang memiliki makna.
Pengertian
morfem dalam buku komposisi bahasa Indonesia menurut Lamuddin Finoza morfem
adalah Morfem adalah satuan bentuk
terkecil yang dapat membedakan makna dan atau mempunyai makna.
Adapun
dari buku morfologi bahasa Indonesia menurut Wendy Widya Ratna Dewi menyatakan
bahwa morfem merupakan kesatuan terkecil yang ikut dalam pembentukan kata,
tidak mengandung unsure lain, dan memiliki makna.
Dengan
kata terkecil berarti ‘satuan’ itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil
lagi tanpa merusak maknanya. Misalnya contoh satu bentuk membaca dapat
dianalisis menjadi dua bentuk terkecil yaitu (me) dan (baca) .Bentuk (me) adalah sebuah
morfem, yakni morfem afiks yang secara gramatikal memiliki sebuah makna dan
bentuk (baca) juga sebuah morfem yakni morfem dasar yang secara leksikal
memiliki makna. Jika bentuk beli dianalisis
untuk lebih kecil lagi menjadi be- dan
li- keduanya.
Satuan
bahasa merupakan komposit (gabungan) antara bentuk dan makna. Oleh karena itu,
untuk menetapkan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan didasarkan pada
kriteria bentuk dan makna itu. Berikut ini hal-hal yang dapat dipedomani untuk
menentukan morfem dan morfem itu sendiri.
a) Dua
bentuk kata yang sama atau lebih memiliki makna yang sama merupakan sebuah
morfem. Contohnya kata hari pada
ketiga. Kalimat berikut ini adalah contoh sebuah morfem yang sama :
·
Hari ini lusi belajar matematika
·
Dua hari yang lalu dia jatuh dari sepeda
·
Hari senin selalu upacara bendera
b) Dua
bentuk yang kata sama atau lebih bila
memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda. Misalnya kata tahu pada kalimat berikut :
·
Dia tidak tahu apa-apa
·
Dia suka makan tahu dikantin sekolahnya
c) Dua
bentuk kata yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama dan merupakan dua
morfem berbeda. Misalnya kata sudah dan
telah dalam kalimat berikut ini :
·
Dia sudah belajar tadi sore
·
Ia telah menyelesaikan tugasnya
d) Bentuk
kata yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya.
Contohnya : kering kerontang ini juga termasuk morfem terikat karena hanya bisa
dalam pasangan tertentu.
B. Alomorf dan Morf
Morfem
sebenarnya merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep sedangkan alomorf
adalah barang atau sifat konkrit (nyata) yang ada dalam pertuturan yang
merupakan bagian dari realisasi morfem itu. Alomorf ini bersifat nyata/ada
Contohnya morfem (kuda) direalisasikan dalam bentuk unsure leksikal kuda, dan
morfem (-kan)direalisasikan dalam bentuk sufiks –kan seperti terdapat pada menuliskan atau menyatukan.
Pada
umumnya sebuah morfem hanya memiliki sebuah alomorf. Namun, ada juga yang
direalisasikan dalam bentuk alomorf. Contohnya, morfem (ber-) memiliki tiga
bentuk alomorf, yaitu ber-, be-, dan bel-, seperti yang terdapat pada table
dibawah ini :
Morfem
|
Alomorf
|
Contoh (pada kata)
|
Ber-
|
Ber-
Be-
Bel-
|
Bersapa, berdoa
Beternak, bekerja
Belajar
|
Malah morfem
(me-) memiliki enam buah alomorf, seperti tampak pada table dibawah ini :
Morfem
|
Alomorf
|
Contoh
(pada kata)
|
Me-
|
Me-
Mem-
Men-
Meny-
Meng-
Menge-
|
Melihat,
merawat
Membawa,
membaca
Mencari,
mendengar
Menyikat,
menyusul
Menggambar,
menggali
Mengejar,
mengecat
|