Selasa, 22 November 2016

Hakikat Morfologi

1.      HAKIKAT MORFOLOGI
Secara etimologi kata morfologi berasal dari kata morf yang berarti ‘bentuk’ dan kata logi yang berarti ‘ilmu’. Jadi secara harfiah kata morfologi berarti ‘ilmu pengetahuan bentuk’. Didalam kajian liguistik, morfologi berarti ‘ilmu mengenai bentuk-bentuk dan pembentukan kata’; sedangkan didalam kajian biologi morfologi berarti ‘ilmu menganai bentuk-bentuk sel-sel tumbuhan atau jasad-jasad hidup’. Memang selain bidang kajian linguistic , didalam kajian biologi ada juga digunakan istilah morfologi. Kesamannya, sama-sama mengkaji tentang bentuk. Adapun Pengertian Morfologi menurut Para Ahli
Verhaar (1996:97), yang Menyatakan bahwa morfologi adalah cabang linguistic yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal.
Pengertian morfologi menurut Samsuri (1988:15), mendefinisikan morfologi sebagai cabang linguistic yang mempelajari struktur dan bentuk-bentuk kata.
Definisi morfologi menurut O’Grady dan Dobrovolsky (1989: 89-90), morfologi adalah komponen kata bahasa generative transformasional (TGT) yang membicarakan tentang struktur internal kata, khususnya kata kompleks.
Definisi morfologi menurut Ramlan (1978:2) morfologi adalah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau seluk beluk struktur kata serta pengaruh perubahan-perubahan struktur kata terhadap golongan dan arti kata.
Definisi morfologi menurut Crystal (1980: 232-233) morfologi adalah cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya melalui penggunaan morfem.
Definisi m8orfologi menurut Bauer (1982: 33) morfologi membahas struktur internal bentuk kata.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Morfologi adalah ilmu tentang bentuk  yang mempelajari setiap struktur kata terhadap golongan dan arti kata.
2.      MORFEM
A.    Identifikasi Morfem
Dalam buku abdul chaer (2008) yang berjudul Morfologi Bahasa Indonesia  menyatakan bahwa Morfem adalah satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna.
Pengertian morfem dalam buku komposisi bahasa Indonesia menurut Lamuddin Finoza morfem adalah  Morfem adalah satuan bentuk terkecil yang dapat membedakan makna dan atau mempunyai makna.
Adapun dari buku morfologi bahasa Indonesia menurut Wendy Widya Ratna Dewi menyatakan bahwa morfem merupakan kesatuan terkecil yang ikut dalam pembentukan kata, tidak mengandung unsure lain, dan memiliki makna.
Dengan kata terkecil berarti ‘satuan’ itu tidak dapat dianalisis menjadi lebih kecil lagi tanpa merusak maknanya. Misalnya contoh satu bentuk membaca dapat dianalisis menjadi dua bentuk terkecil yaitu (me) dan  (baca) .Bentuk (me) adalah sebuah morfem, yakni morfem afiks yang secara gramatikal memiliki sebuah makna dan bentuk (baca) juga sebuah morfem yakni morfem dasar yang secara leksikal memiliki makna. Jika bentuk beli dianalisis untuk lebih kecil lagi menjadi be- dan li- keduanya.
Satuan bahasa merupakan komposit (gabungan) antara bentuk dan makna. Oleh karena itu, untuk menetapkan sebuah bentuk adalah morfem atau bukan didasarkan pada kriteria bentuk dan makna itu. Berikut ini hal-hal yang dapat dipedomani untuk menentukan morfem dan morfem itu sendiri.
a)      Dua bentuk kata yang sama atau lebih memiliki makna yang sama merupakan sebuah morfem. Contohnya kata hari pada ketiga. Kalimat berikut ini adalah contoh sebuah morfem yang sama :
·         Hari ini lusi belajar matematika
·         Dua hari yang lalu dia jatuh dari sepeda
·         Hari senin selalu upacara bendera
b)      Dua bentuk yang kata  sama atau lebih bila memiliki makna yang berbeda merupakan dua morfem yang berbeda. Misalnya kata tahu pada kalimat berikut :
·         Dia tidak tahu apa-apa
·         Dia suka makan tahu dikantin sekolahnya
c)      Dua bentuk kata yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama dan merupakan dua morfem berbeda. Misalnya kata sudah dan telah dalam kalimat berikut ini :
·         Dia sudah belajar tadi sore
·         Ia telah menyelesaikan tugasnya
d)     Bentuk kata yang hanya muncul dengan pasangan satu-satunya.
Contohnya : kering kerontang ini juga termasuk morfem terikat karena hanya bisa dalam pasangan tertentu.

B.     Alomorf dan Morf
Morfem sebenarnya merupakan barang abstrak karena ada dalam konsep sedangkan alomorf adalah barang atau sifat konkrit (nyata) yang ada dalam pertuturan yang merupakan bagian dari realisasi morfem itu. Alomorf ini bersifat nyata/ada Contohnya morfem (kuda) direalisasikan dalam bentuk unsure leksikal kuda, dan morfem (-kan)direalisasikan dalam bentuk sufiks –kan seperti terdapat pada menuliskan atau menyatukan.
Pada umumnya sebuah morfem hanya memiliki sebuah alomorf. Namun, ada juga yang direalisasikan dalam bentuk alomorf. Contohnya, morfem (ber-) memiliki tiga bentuk alomorf, yaitu ber-, be-, dan bel-, seperti yang terdapat pada table dibawah ini :

Morfem


Alomorf

Contoh (pada kata)
Ber-
Ber-

Be-

Bel-
Bersapa, berdoa

Beternak, bekerja

Belajar


Malah morfem (me-) memiliki enam buah alomorf, seperti tampak pada table dibawah ini :

Morfem


Alomorf

Contoh (pada kata)

Me-
Me-

Mem-

Men-

Meny-

Meng-

Menge-

Melihat, merawat

Membawa, membaca

Mencari, mendengar

Menyikat, menyusul

Menggambar, menggali

Mengejar, mengecat