AFIKSASI
PEMBENTUKAN NOMINA
PEMBENTUKAN NOMINA
Nomina
adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda , konsep atau pengertian
(Alwi,
1998 ; 213). Sedangkan Menurut
Aristoteles nomina adalah kelas kata yang dalam
bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Adapun Pengertian Menurut Para Ahli Ibnu Hajar, S.Pd. dalam Ikhtisar Bahasa dan Sastra Indonesia menjelaskan bahwa nomina adalah kata
yang mengacu pada menusia, benda, dan konsep atau pengertian (segi semantis). Prof. Dr. Ida Bagus, M, Pd. Dalam Analisis
Kalimat (Pragmatik)
juga mengemukakan bahwa nomina (kata benda) adalah nama seseorang, tempat atau
benda.. Kridalaksana (1994) mengatakan bahwa pronominal adalah kategori
yang berfungsi mengganti nomina. Gorys
Keraf juga berpendapat nomina adalah
segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang+kata sifat contah
Ibu yang baik. Menurut KBBI nomina/no·mi·na/ n Ling
kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung
dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak
mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek
atau objek dari klausa;
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa nomina adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Pembentukan dengan afiksasi ini ada
yang di bentuk langsung dari akar, tetapi sebagaian besar di bentuk dari akar melalui
kelas verba dari akar itu. Yang di bentuk langsung dari akar adalah nomina
turunan berkonfiks ke-an, seperti kepandaian yang bermakna ‘hal
pandai’ dan kepartaian yang bermakna ‘hal partai’. Sedangkan contoh yang
di bentuk dari akar melalui verba daru akar itu adalah pembaca yang
bermakna gramatikal ‘yang membaca’, pembacaan yang bermakna
gramatikal ‘hasil membaca’ atau ‘yang dibaca’.
Afiks- Afiks Pembentukan Nomina :
1.
Prefiks ke-
2.
Konfiks ke-an
3.
Prefiks pe-
4.
Konfiks pe-an
5.
Konfiks per-an
6.
Sufiks –an
7.
Sufiks –nya
8.
Prefiks ter-
9.
Infiks –el, -em, dan –er
10.
Sufiks dari bahasa asing.
Berikut ini penjelasannya!!
1)
Nomina berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke- sejauh data yang ada
hanyalah ada tiga buah kata, yaitu ketua,
kekasih dan berkehendak
dengan makna gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendak’.
2)
Nomina berkonfiks ke-an
Pembentukan ada 2 (dua) macam :
o
Di bentuk langsung dari bentuk akar (dari akar tunggal
maupun akar majemuk). Contoh: kehutanan -> hutan
+ ke-an. keolahragaan -> olahraga + ke-an
o
Di bentuk dari akar melalui verba menjadi predikat dalam
satu klausa. Contoh: keberanian -> dari verba
berani. klausa -> mereka sungguh berani
Makna Gramatikal Nomina Konfiks ke-an
|
Proses
|
Contoh
|
Nomina berkonfiks ke-an
yang di bentuk langsung dari dasar memiliki makna gramatikal ‘hal(dasar)’
|
Apabila bentuk dasarnya itu
memiliki komponen makna(+bendaan) dan (+objek bicara).
|
Kehutanan, artinya ‘hal hutan’
|
Nomina berkonfiks ke-an
yang di bentuk dari dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat (dasar)’ atau
‘wilayah (+bendaan), (+wilayah) dan (+jabatan).
|
Apabila bentuk dasarnya memiliki
komponen makna (+bendaan), (+wilayah), dan (+jabatan).
|
Kelurahan, artinya ‘wilayah lurah’
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari
suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’
|
apabila bentuk dasarnya memiliki
komponen makna (+keadaan).
|
Keberanian, artinya ‘hal berani’
(yang dibentuk dari verba berani, misalnya dari klausa ‘anak itu berani
sekali’)
|
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari
suatu klausa memiiki makna gramatikal ‘hasil me-kan’
|
apabila verba yang di laluinya
memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran).
|
Ketetaan, artinya ‘hasil
memutuskan’ (yang dibentuk misalnya dari klausa (gubernur tak dapat
memutuskan perkara itu)’
|
3)
Nomina berprefiks pe-
Ada dua macam proses pembentukan
dengan prefiks pe-.
o
Prefiks pe-
yang menggunakan kaidah persengauan.
Yang menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks
me- transitif dan verba dasar.
o
Prefiks
pe- yang tidak mengikuti kidah persengauan.
Yang tidak menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba
berprefiks ber- yang menyatakan tindakan.
o
Nomina
Berprefiks pe- yang mengikuti Kaidah Persengauan.
Prefiks pe- yang mengikuti
kaidah persengauan dapat berbentuk pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan
penge-. persengauan sama dengan persengauan pada prefiks me-. Bentuk
atau alomorf pe- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem | r,
l, w, y, m, n, ny, dan ng |.
Perawat
(verba: merawat).
|
Perakit (verba: merakit).
|
Pelintas
(verba: melintasi).
|
Pewaris
(verba: mewarisi).
|
Peyakin (verba:menyakini).
|
Pemarah (verba:marah,memarahi).
|
Penanti
(verba: menanti).
|
Penyayi (verba:menyanyi).
|
Pengamen (verba:
mengamen).
|
Makna gramatikal Nomina prefiks
pe-
|
Proses
|
Contoh
|
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang(dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar melalui verba yang sama dengan
dasar itu.
|
Pendatang (dari
verba datang dalam kalimat “mereka datang dari luar kota”).
|
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-(dasar)’
|
apabila bentuk dari dasar melalui verba berprefiks me-
yang dibentuk dari dasar itu.
|
Penulis
(dari dasar tulis melalui verba menulis).
|
Nomina berpefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan
yang dibentuk dari dasar itu.
|
Penjinak
(dari dasar jinak melalui verba menjinakkan).
|
Nomina berprefiks pe- memiliki
makna gramatikal ‘yang me-i (dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar melalui verba me-i yang
dibentuk dari dasar itu.
|
Pewaris
(dari dasar waris melalui verba mewarisi).
|
o
Nomina
Berprefiks pe- yang Tidak Mengikuti Kaidah Persengauan
Nomina berprefiks pe- yang
tidak mengikuti kaidah persengauan berkaitan dengan verba berprefiks ber-
atau verba berklofiks memper-kan yang di bentuk dari dasar itu makna
gramatikal yang di miliki adalah ‘yang ber- (dasar)’. Contoh : Peladang
(dari dasar ladang melalui verba barladang).
o
Nomina
Berprefiks pe- Melalui Proses Analogi.
Ada dua macam pembentukan nomina
berprefiks pe- yang dibentuk melalui proses analogi. Yaitu :
Penjelasan
|
Contoh
|
Adanya bentuk penyuruh (dengan makna gramatikal ‘yang
menyuruh’) dan bentuk pesuruh (dengan makna gramatikal ‘yng disuruh’),
|
Penatar ‘yang
menatar’ dan petatar ‘yang ditatar
|
Adanya bentuk petinju dan pegulat dengan makna gramatikal
‘yang berolahraga tinju’ dan ‘yang berolahraga
|
gulat’ maka dibentuklah istilah-istilah pegolf, penyudo,
petembak, petenis, pesepak bola,dll
|
4)
Nomina berkonfiks pe-an
Konfiks pe-an dalam pembentukan
nomina mempunyai enam buah bentuk atau alomorf, yaitu pe-an, pem-an, pen-an,
peny-an, peng-an, dan penge-an. Kaidah penggunaan nya sejalan dengan
kaidah persengauan prefiks me- maupun prefiks pe-, yaitu :
Bentuk alomorf pe-an
digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem | r, l, w, y, m,
n, ny, dan ng |. Contoh:
Perawatan Pelarian Pewarisan
Penyakinan Pemantapan Penyanyian Pengangaan.
|
v Bentuk atau alomorf pem-an digunakan apabila
bentuk dasarnya berawal dengan fonem |b, p, f dan v|. Dengan
catatn fonem |b| tetap diwujudkan, fonem | p | disnyawakan dengan
bunyi sengau dari konfiks yang bersangkutan, sedangkan kata yang berfonem | f
dan v | hingga saat ini masih berupa data potensial. Contoh:
Pembinaan Pembakaran
Pemilihan
|
v Bentuk atau alomorf pen-an yang digunakan
apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem | d dan t |. dengan
catatan fonem | d | tetap diwujudkan, sedangkan fonem | t | disenyawakan
dengan bunyi sengau dan konfiks yang bersangkutan. Contoh: Pendengaran dan Penderitaan.
v Bentuk atau alomorf peng-an digunakan apabila
bentuk dasarnya berawal dengan fonem | k, g, h, kh, a, i, u, e, dan o
|. Dengan catatn fonem | k | disenyawakan dengan bunyi sengau dari
konfiks itu, sedangkan yang lain tetap diwujudka. Contoh:
Pengiriman.
|
Penggalian.
|
Penghukuman.
|
Pengkhianatan.
|
Pengambilan.
|
Pengintaian.
|
Pengurusan.
|
Pengendaraan.
|
Pengoperasian.
|
|
Makna gramatikal Nomina Konfiks pe-an
|
Proses
|
Contoh
|
Nomina
berkonfiks pe-an memiliki
makna gramatikal ‘hal / proses me- (dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar
melalui verba berprefiks me- inflektif
|
Pembacaan, artinya ‘hal membaca’
|
Nomina
berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal/
proses me-kan (dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar
melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
|
Pembenaran, artinya
‘hal
membenarkan’.
|
Nomina
berkonfiks pe-an memiliki
makna gramatikal ‘hal / proses me-i (dasar)’
|
apabila dibentuk dari dasar
melalui verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu.
|
Pembenahan, artinya ‘hal
membenahi’.
|
5)
Nomina Konfiks per-an
Ada dua macam proses pembentukan
nomina dengan konfiks per-an.
v Nomina berkonfiks per-an
yang dibentuk dari dasar melalui
verba ber- bentuknya mengikuti perubahan bentuk prefiks ber-,
sehingga menjadi bentuk per-an, pe-an, pel-an. Bentuk atau alomorf per-an
digunakan apabila diturunkan dari dasar memulai verba berbentuk ber-,
seperti:
Perdagangan
(dari verba berdagang).
|
Perselingkuhan
(dari
verba berselingkuh).
|
Bentuk atau alomorf pe-an
digunakan apabila diturunkan dari dasar melalui verba berbentuk be-.
Seperti:
Pekerjaan
(dari verba bekerja).
Peternakan
(dari verba beternak).
|
Bentuk atau alomorf pel-an hanya
digunakan satu-satunya pada dasar ajar melalui verba belajar, sehingga
menjadi pelajaran. Hanya makna gramatikalnya bukan ‘hal / proses
belajar’. Melainkan ‘ bahan belajar’.
v Nomina berkonfiks per-an
yang dibentuk dari dasar (baik akar
maupun bukan) nomina, seperti: Perkaretan.
Perburuhan.
Makna gramatikal nomina berkonfiks per-an,
baik yang dibentuk dari dasar melalui verba ber-, maupun yang langsung
dari dasar adalah; ‘ hal atau tentang (dasar)’. Namun, dalam pemakaian memiliki
makna, antara lain:
o
‘hal ber- (dasar)’, seperti: Pergerakan,
bermakna ‘hal
bergerak’.
Perselingkuhan, bermakna ‘hal
berselingkuh’.
o
‘hal, tentang atau masalah (dasar),
seperti: Perekonomian, artinya ‘hal
ekonomi’.
Perkreditan, artinya ‘hal
kredit’.
o
‘daerah, wilayah atau tempat’,
seperti: Pegunungan, berarti ‘daerah gunung’.
Pedalaman, berarti ‘daerah
dalam’.
6)
Nomina bersufiks –an
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an.
v Nomina brsufiks –an yang
dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna
gramatikal:
Makna gramatikal Nomina Bersufiks –an
|
Proses
|
contoh
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui
verba bersufiks inflektif
memiliki makna gramatikal ‘hasil me- (dasar)’.
|
apabila hubungan antara verba me-
inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya me- menyatakan
‘hasil’,
|
Tulisan,
dalam arti ‘hasil menulis (diturunkan melalui verba menulis dimana
hubungan verba menulis dengan objeknya, misal: surat, mempunyai
hubungan hasil).
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me-
inflektif memiliki makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’.
|
2 apabila
hubungan antara verba me- inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan
objeknya menyatakan ‘sasaran’.
|
nomina makanan, bacaan dan tahanan.
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me-
inflektif memiliki makna gramatikal ‘alat (me-)’.
|
apabila verba berprefiks me- yang dilaluinya memiliki
komponen makna (+ alat),
|
Saringan
(dari verba menyaring).
Ayakan
(dari verba mengayak).
|
v Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber-
memiliki makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’. Misalnya, nomina kubangan,
tepian dan pangkalan pada kalimat-kalimat berikut:
•
Lubang-lubang di jalan itu ada yang sebesar kubangan kerba
(kubang berarti ‘tempat berkubang’).
•
Mereka berdagang di tepian sungai
(tepian berarti ‘tempat yang bertepi’).
Makna gramatikal Nomina bersufiks –an
|
Proses
|
Contoh
|
Nomina berbentuk –an yang dibentuk langsung dari
dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘tiap-tiap’.
|
apabila
bentuk dasarnya memiliki komponen makna
(+ ukuran) atau (+ takaran), |
nomina bulanan, literan
dan meteran.
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk langsung dari
dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘banyak (dasar)’.
|
bentuk dasanya memiliki komponen
makna (+ bandaan) dan (+kecil),
|
nomina ubanan, kutuan, dan jamuran.
|
Nomina bersufiks –an yang dibentuk langsung dari
dasar akan mempunya makna gramatikal ‘bersifat (dasar)’
|
apabila bentuk dasarnya memiliki
komponen makna (+ keadaan).
|
nomina murahan, asinan,
manisan.
|
7)
Nomina bersufiks –nya
Ada dua bentuk –nya, yaitu:
o
nya sebagai pronomina persona ketiga
tunggal, sepert dalam kalimat: saya mau
minta tolong kepadanya.
o
nya
sebagai sufiks seperti terdapat pada
kata-kata naiknya, turunya, dan mahalnya.
Makna gramatikal nomina sufiks –nya
|
Proses
|
Contoh
|
Nomina bersufiks –nya memiliki makna gramatikal ‘hal’.
|
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+
keadaan),
|
kata-kata naiknya, mahalnya, dan luasnya.
|
Nomina bersufiks
–nya memiliki makna
gramatikal ‘penegasan’
|
kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bendaan)
atau (+tindakan),
|
kata-kata nasinya, airnya, pulangnya
dan datangnya.
|
8)
Nomina Berprefiks ter-
Nomina berprefiks ter- dengan
makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat sebagai istilah dalam bidang
hukum. Nomina tersebut adalah tersangka, terperiksa, terdakwa,
tergugat, tertuduh, terhukum, dan terpidana.
9)
Nomina Infiks –el, -em, dan –er
Infiksasi dalam bahasa indonesia
sudah tidak produktif lagi. Artinya, tidak digunakan lagi untuk membentuk
kata-kata baru. Nomina berprefiks yang ada adalah:






10) Nomina bersufiks
dari bahasa asing.
Dalam berkembangnya bahasa indonesia
banyak menyerap kosakata asing, terutama dari bahasa Arab, Inggris, dan
Belanda. Artinya kosakata itu diserap sekaligus dengan “sufiks” yang menjadi
penanda kategori kata serapan itu. “sufiks” penanda kelas atau kategori nomina,
antara lain:
Makna gramatikal Sufiks dari bahasa asing.
|
Proses
|
Contoh
|
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki
yang (dasar)’.
|
In pada kata
|
Hadirin
Muslimin
|
Dengan makna gramatikal ‘perempuan
yang (dasar)’.
|
At pada kata
|
Muslihat
Mukminat
|
Dengan makna gramatikal ‘perempuan
yang (dasar)
|
-a –ah pada
kata
|
G
Gairah
hafizah
|
Dengan makna gramatikal ‘yang
bergerak dalam bidang (dasar)’.
|
Ps Si pada kata
|
A
Kritisi
M
musisi
|
Dengan makna gramatikal ‘ilmu
tentang (dasar)’.
|
-ik - ika pada
kata
|
F
Fisika
Linguistika
|
Dengan makna gramatikal ‘pelaku
kegiatan (dasar)’
|
-ir -ir pada kata importir
|
Eksportir
Leveransir
|
Dengan makna gramatikal ‘pelaku
kegiatan (dasar)’
|
) -ur pada kata
|
Direktur
Kondektur
|
Dengan makna gramatikal ‘orang-orang
yang melakukan (dasar)’.
|
-u -us pada kata politikus
|
Musikus
Kr Kritikus
|
Dengan makna granatikal ‘paham
mengenai (dasar)’.
|
I -Isme pada kata
|
Kapatalisme
Islamisme
|
Dengan makna gramatikal ‘yang
melakukan / menjadi (dasar)’.
|
-or pada kata
|
Aktor
Indikator
|
ini diambil dari buku apa?
BalasHapus