Rabu, 18 Januari 2017

Afiksasi Pembentukan Nomina



AFIKSASI
PEMBENTUKAN NOMINA
Nomina adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda , konsep atau pengertian (Alwi, 1998 ; 213). Sedangkan Menurut Aristoteles nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Adapun Pengertian Menurut Para Ahli Ibnu Hajar, S.Pd. dalam Ikhtisar Bahasa dan Sastra Indonesia menjelaskan bahwa nomina adalah kata yang mengacu pada menusia, benda, dan konsep atau pengertian (segi semantis). Prof. Dr. Ida Bagus, M, Pd. Dalam Analisis Kalimat (Pragmatik) juga mengemukakan bahwa nomina (kata benda) adalah nama seseorang, tempat atau benda.. Kridalaksana (1994) mengatakan bahwa pronominal adalah kategori yang berfungsi mengganti nomina. Gorys Keraf  juga berpendapat nomina adalah segala kata yang dapat diterangkan atau diperluas dengan yang+kata sifat contah Ibu yang baik. Menurut KBBI nomina/no·mi·na/ n Ling kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak, misalnya rumah adalah nomina karena tidak mungkin dikatakan tidak rumah, biasanya dapat berfungsi sebagai subjek atau objek dari klausa;
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nomina adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Pembentukan dengan afiksasi ini ada yang di bentuk langsung dari akar, tetapi sebagaian besar di bentuk dari akar melalui kelas verba dari akar itu. Yang di bentuk langsung dari akar adalah nomina turunan berkonfiks ke-an, seperti kepandaian yang bermakna ‘hal pandai’ dan kepartaian yang bermakna ‘hal partai’. Sedangkan contoh yang di bentuk dari akar melalui verba daru akar itu adalah pembaca yang bermakna gramatikal  ‘yang membaca’, pembacaan yang bermakna  gramatikal ‘hasil membaca’ atau ‘yang dibaca’.
Afiks- Afiks Pembentukan Nomina :
1.      Prefiks ke-
2.      Konfiks ke-an
3.      Prefiks pe-
4.      Konfiks pe-an
5.      Konfiks per-an
6.      Sufiks –an
7.      Sufiks –nya
8.      Prefiks ter-
9.      Infiks –el, -em, dan –er
10.  Sufiks dari bahasa asing.


Berikut ini penjelasannya!!
1)      Nomina berprefiks ke-
Nomina berprefiks ke- sejauh data yang ada hanyalah ada tiga buah kata, yaitu ketua, kekasih dan berkehendak dengan makna gramatikal ‘yang dituai’, ‘yang dikasihi’ dan ‘yang dikehendak’.
2)      Nomina berkonfiks ke-an
Pembentukan ada 2 (dua) macam :
o   Di bentuk langsung dari bentuk akar (dari akar tunggal maupun akar majemuk). Contoh: kehutanan  -> hutan + ke-an. keolahragaan -> olahraga + ke-an
o   Di bentuk dari akar melalui verba menjadi predikat dalam satu klausa. Contoh: keberanian -> dari verba berani. klausa -> mereka sungguh berani
Makna Gramatikal Nomina Konfiks ke-an
Proses
Contoh
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk langsung dari dasar memiliki makna gramatikal ‘hal(dasar)’
Apabila bentuk dasarnya itu memiliki komponen makna(+bendaan) dan (+objek bicara).
Kehutanan, artinya ‘hal hutan’
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar memiliki makna gramatikal ‘tempat (dasar)’ atau ‘wilayah (+bendaan), (+wilayah) dan (+jabatan).
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+bendaan), (+wilayah), dan (+jabatan).
Kelurahan, artinya ‘wilayah lurah’
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiliki makna gramatikal ‘hal (dasar)’
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+keadaan).
Keberanian, artinya ‘hal berani’ (yang dibentuk dari verba berani, misalnya dari klausa ‘anak itu berani sekali’)
Nomina berkonfiks ke-an yang di bentuk dari dasar melalui verba/predikat dari suatu klausa memiiki makna gramatikal ‘hasil me-kan’
apabila verba yang di laluinya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran).
Ketetaan, artinya ‘hasil memutuskan’ (yang dibentuk misalnya dari klausa (gubernur tak dapat memutuskan perkara itu)’

3)      Nomina berprefiks pe-
Ada dua macam proses pembentukan dengan prefiks pe-.
o   Prefiks pe- yang menggunakan kaidah persengauan. Yang menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks me- transitif dan verba dasar.
o   Prefiks pe- yang tidak mengikuti kidah persengauan. Yang tidak menggunakan kaidah persengauan mempunyai hubungan dengan verba berprefiks ber- yang menyatakan tindakan.
o   Nomina Berprefiks pe- yang mengikuti Kaidah Persengauan.
Prefiks pe- yang mengikuti kaidah persengauan dapat berbentuk pe-, pem-, pen-, peng-, peny-, dan penge-. persengauan sama dengan persengauan pada prefiks me-. Bentuk atau alomorf pe- digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem | r, l, w, y, m, n, ny, dan ng |.
Perawat       (verba: merawat).
Perakit        (verba: merakit).
Pelintas       (verba: melintasi).
Pewaris       (verba: mewarisi).
Peyakin      (verba:menyakini).
Pemarah  (verba:marah,memarahi).
Penanti        (verba: menanti).
Penyayi       (verba:menyanyi).
Pengamen       (verba: mengamen).

Makna gramatikal Nomina prefiks pe-
Proses
Contoh
Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang(dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba yang sama dengan dasar itu.
Pendatang (dari verba datang dalam kalimat “mereka datang dari luar kota”).

Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-(dasar)’
apabila bentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- yang dibentuk dari dasar itu.
Penulis (dari dasar tulis melalui verba menulis).

Nomina berpefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-kan (dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.

Penjinak (dari dasar jinak melalui verba menjinakkan).

Nomina berprefiks pe- memiliki makna gramatikal ‘yang me-i (dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba me-i yang dibentuk dari dasar itu.
Pewaris (dari dasar waris melalui verba mewarisi).

o   Nomina Berprefiks pe- yang Tidak Mengikuti Kaidah Persengauan
Nomina berprefiks pe- yang tidak mengikuti kaidah persengauan berkaitan dengan verba berprefiks ber- atau verba berklofiks memper-kan yang di bentuk dari dasar itu makna gramatikal yang di miliki adalah ‘yang ber- (dasar)’. Contoh : Peladang (dari dasar ladang melalui verba barladang).
o   Nomina Berprefiks pe- Melalui Proses Analogi.
Ada dua macam pembentukan nomina berprefiks pe- yang dibentuk melalui proses analogi. Yaitu :
Penjelasan
Contoh
Adanya bentuk penyuruh (dengan makna gramatikal ‘yang menyuruh’) dan bentuk pesuruh  (dengan makna gramatikal ‘yng disuruh’),
Penatar  ‘yang menatar’ dan petatar ‘yang ditatar
Adanya bentuk petinju dan pegulat dengan makna gramatikal ‘yang berolahraga tinju’ dan ‘yang berolahraga
gulat’ maka dibentuklah istilah-istilah pegolf, penyudo, petembak, petenis, pesepak bola,dll

4)      Nomina berkonfiks pe-an
Konfiks pe-an dalam pembentukan nomina mempunyai enam buah bentuk atau alomorf, yaitu pe-an, pem-an, pen-an, peny-an, peng-an, dan penge-an. Kaidah penggunaan nya sejalan dengan kaidah persengauan prefiks me- maupun prefiks pe-, yaitu :
Bentuk alomorf pe-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem | r, l, w, y, m, n, ny, dan ng |. Contoh:
  Perawatan          Pelarian          Pewarisan
Penyakinan     Pemantapan        Penyanyian         Pengangaan.

v  Bentuk atau alomorf pem-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem |b, p, f dan v|. Dengan catatn fonem |b| tetap diwujudkan, fonem | p | disnyawakan dengan bunyi sengau dari konfiks yang bersangkutan, sedangkan kata yang berfonem | f dan v | hingga saat ini masih berupa data potensial. Contoh:
Pembinaan  Pembakaran  Pemilihan
v  Bentuk atau alomorf pen-an yang digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem | d dan t |. dengan catatan fonem | d | tetap diwujudkan, sedangkan fonem | t | disenyawakan dengan bunyi sengau dan konfiks yang bersangkutan. Contoh: Pendengaran dan Penderitaan.
v  Bentuk atau alomorf peng-an digunakan apabila bentuk dasarnya berawal dengan fonem | k, g, h, kh, a, i, u, e, dan o |. Dengan catatn fonem | k | disenyawakan dengan bunyi sengau dari konfiks itu, sedangkan yang lain tetap diwujudka. Contoh:
Pengiriman.
Penggalian.
Penghukuman.
Pengkhianatan.
Pengambilan.
Pengintaian.
Pengurusan.
Pengendaraan.
Pengoperasian.


Makna gramatikal Nomina Konfiks pe-an
Proses
Contoh
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal / proses me- (dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif
Pembacaan, artinya ‘hal membaca’
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal/ proses me-kan (dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-kan yang dibentuk dari dasar itu.
Pembenaran, artinya             ‘hal membenarkan’.
Nomina berkonfiks pe-an memiliki makna gramatikal ‘hal / proses me-i (dasar)’
apabila dibentuk dari dasar melalui verba berklofiks me-i yang dibentuk dari dasar itu.
Pembenahan, artinya ‘hal membenahi’.

5)      Nomina Konfiks per-an
Ada dua macam proses pembentukan nomina dengan konfiks per-an.
v  Nomina berkonfiks per-an
yang dibentuk dari dasar melalui verba ber- bentuknya mengikuti perubahan bentuk prefiks ber-, sehingga menjadi bentuk per-an, pe-an, pel-an. Bentuk atau alomorf per-an digunakan apabila diturunkan dari dasar memulai verba berbentuk ber-, seperti:
Perdagangan                         (dari verba berdagang).
Perselingkuhan                     (dari verba berselingkuh).
Bentuk atau alomorf pe-an digunakan apabila diturunkan dari dasar melalui verba berbentuk be-. Seperti:
Pekerjaan                              (dari verba bekerja).
Peternakan                            (dari verba beternak).
Bentuk atau alomorf pel-an hanya digunakan satu-satunya pada dasar ajar melalui verba belajar, sehingga menjadi pelajaran. Hanya makna gramatikalnya bukan ‘hal / proses belajar’. Melainkan ‘ bahan belajar’.
v  Nomina berkonfiks per-an
yang dibentuk dari dasar (baik akar maupun bukan) nomina, seperti: Perkaretan. Perburuhan. 
Makna gramatikal nomina berkonfiks per-an, baik yang dibentuk dari dasar melalui verba ber-, maupun yang langsung dari dasar adalah; ‘ hal atau tentang (dasar)’. Namun, dalam pemakaian memiliki makna, antara lain:
o   ‘hal ber- (dasar)’, seperti: Pergerakan, bermakna                    ‘hal bergerak’.
Perselingkuhan, bermakna                        ‘hal berselingkuh’.
o   ‘hal, tentang atau masalah (dasar), seperti: Perekonomian, artinya                ‘hal ekonomi’.
Perkreditan, artinya                  ‘hal kredit’.
o   ‘daerah, wilayah atau tempat’, seperti: Pegunungan, berarti              ‘daerah gunung’.
Pedalaman, berarti               ‘daerah dalam’.
6)      Nomina bersufiks –an
Ada tiga macam proses pembentukan nomina bersufiks –an.
v  Nomina brsufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal:

Makna gramatikal Nomina Bersufiks –an
Proses
contoh
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba         bersufiks inflektif memiliki makna gramatikal ‘hasil me- (dasar)’.
apabila hubungan antara verba me- inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya me- menyatakan ‘hasil’,
Tulisan, dalam arti ‘hasil menulis (diturunkan melalui verba menulis dimana hubungan verba menulis dengan objeknya, misal: surat, mempunyai hubungan hasil).
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’.
2 apabila hubungan antara verba me- inflektif yang dibentuk dari dasar itu dengan objeknya menyatakan ‘sasaran’.
nomina  makanan, bacaan dan tahanan.
Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks me- inflektif memiliki makna gramatikal ‘alat (me-)’.
apabila verba berprefiks me- yang dilaluinya memiliki komponen makna (+ alat),
Saringan       (dari verba menyaring).
Ayakan         (dari verba mengayak).
v  Nomina bersufiks –an yang dibentuk dari dasar melalui verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ‘tempat ber (dasar)’. Misalnya, nomina kubangan, tepian dan pangkalan pada kalimat-kalimat berikut:
•      Lubang-lubang di jalan itu ada yang sebesar kubangan kerba
         (kubang berarti ‘tempat berkubang’).
•      Mereka berdagang di tepian sungai
         (tepian berarti ‘tempat yang bertepi’).
Makna gramatikal Nomina bersufiks –an
Proses
Contoh
Nomina berbentukan yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘tiap-tiap’.

apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna
(+ ukuran) atau (+ takaran),
nomina bulanan, literan dan meteran.

Nomina bersufiksan yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunyai makna gramatikal ‘banyak (dasar)’.
bentuk dasanya memiliki komponen makna (+ bandaan) dan (+kecil),
nomina ubanan, kutuan, dan jamuran.

Nomina bersufiksan yang dibentuk langsung dari dasar akan mempunya makna gramatikal ‘bersifat (dasar)’
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan).
nomina murahan, asinan, manisan.



7)      Nomina bersufiks –nya
Ada dua bentuk –nya, yaitu:
o   nya sebagai pronomina persona ketiga tunggal, sepert dalam kalimat: saya mau minta tolong kepadanya.
o   nya sebagai sufiks seperti terdapat pada kata-kata naiknya, turunya, dan mahalnya.
Makna gramatikal nomina sufiks –nya
Proses
Contoh
Nomina bersufiksnya memiliki makna gramatikal ‘hal’.
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan),
kata-kata naiknya, mahalnya, dan luasnya.
Nomina bersufiksnya memiliki makna gramatikal ‘penegasan’
kalau bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bendaan) atau (+tindakan),
kata-kata nasinya, airnya, pulangnya dan datangnya.

8)      Nomina Berprefiks ter-
Nomina berprefiks ter- dengan makna gramatikal ‘yang di- (dasar)’ hanya terdapat sebagai istilah dalam bidang hukum. Nomina tersebut adalah tersangka, terperiksa, terdakwa, tergugat, tertuduh, terhukum, dan terpidana.

9)      Nomina Infiks –el, -em, dan –er
Infiksasi dalam bahasa indonesia sudah tidak produktif lagi. Artinya, tidak digunakan lagi untuk membentuk kata-kata baru. Nomina berprefiks yang ada adalah:
Telapak                        tapak. Telunjuk                       tujuk. Gemeter                                    getar
Seruling                    suling. Geleter                            getar. Gerigi                gigi
10)  Nomina bersufiks dari bahasa asing.
Dalam berkembangnya bahasa indonesia banyak menyerap kosakata asing, terutama dari bahasa Arab, Inggris, dan Belanda. Artinya kosakata itu diserap sekaligus dengan “sufiks” yang menjadi penanda kategori kata serapan itu. “sufiks” penanda kelas atau kategori nomina, antara lain:

Makna gramatikal Sufiks dari bahasa asing.
Proses
Contoh
Dengan makna gramatikal ‘laki-laki yang (dasar)’.

In pada kata
Hadirin
Muslimin
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar)’.

At pada kata
Muslihat
Mukminat
Dengan makna gramatikal ‘perempuan yang (dasar)
-a –ah pada kata    
G   Gairah                                     hafizah
Dengan makna gramatikal ‘yang bergerak dalam bidang (dasar)’.
Ps Si pada kata
A   Kritisi
M  musisi

Dengan makna gramatikal ‘ilmu tentang (dasar)’.
-ik - ika pada kata          
 F  Fisika
     Linguistika
 
Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan (dasar)’
-ir -ir pada kata importir
     Eksportir
     Leveransir
Dengan makna gramatikal ‘pelaku kegiatan (dasar)’
)       -ur pada kata
     Direktur
     Kondektur
Dengan makna gramatikal ‘orang-orang yang melakukan (dasar)’.
-u   -us pada kata   politikus
    Musikus
Kr Kritikus
Dengan makna granatikal ‘paham mengenai (dasar)’.
   I -Isme pada kata
    Kapatalisme
    Islamisme
Dengan makna gramatikal ‘yang melakukan / menjadi (dasar)’.
     -or pada kata
     Aktor
     Indikator


1 komentar: