Rabu, 18 Januari 2017

Proses Morfologi



Proses Morfologi
Proses morfologis adalah proses pembentukan kata dari suatu bentuk dasar menjadi suatu bentuk jadian. Proses ini , meliputi afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan), dan komposisi (pemajemukan). Pengertian proses morfologi menurut para ahli ada beberapa macam. Yakni, Sudaryanto (1992: 15) menjelaskan bahwa proses morfologis merupakan proses pengubahan kata dengan cara yang teratur atau keteraturan cara pengubahan dengan alat yang sama,menimbulkan komponen maknawi baru pada kata hasil pengubahan, kata baru yang dihasilkan bersifat polimorfemis. (Ramlan, 1987: 51) menyatakan bahwa proses morfologi ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya. Samsuri (1988: 190), mendefinisikan proses morfologis sebagai cara pembentukan kata-kata dengan menghubungkan morfem yang satu dengan yang lain. Proses morfologi tentu berlaku pada setiap bahasa.Pada bahasa Jawa, proses pembentukan kata terdiri atas tiga proses, yaitu proses afiksasi, proses pengulangan, dan proses pemajemukan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa proses morfologi adalah proses pembentukan kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.
Sebelum diuraikan lebih lanjut tentang ketiga proses morfologis di atas perlu ditegaskan terlebih dahulu tiga istilah pokok dalam proses ini, Yaitu kata dasar, bentuk dasar, dan unsure langsung.
Kata dasar
kakata yang belum berubah, belum mengalami proses morfologis, baik berupa proses penambahan imbuhan, proses pengulangan, maupun proses pemajemukan.

Bentuk dasar
bebentuk yang menjadi dasar dalam proses morfologis, dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan dapat pula berupa kata majemuk.

Unsur langsung
bebentuk dasar dan imbuhan yang membentuk kata jadian.


1.      Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar, afiksasi adalah proses penambahan afiks pada sebuah kata dasar berupa morfem terikat dan dapat ditambahkan awal kata Abdul Chaer (1994:177). Menurut KKBI afiksasi adalah proses atau hasil penambahan afiks (prefiks, konfiks, sufiks) pada kata dasar. Kemudian diperjelas oleh Yasin (1987:50) afiksasi ialah proses pembubuhan afiks pada suatu bentuk baik berupa bentuk tunggal maupun bentuk kompleks untuk membentuk kata. Menurut M. Ramlan (1987:55) afiks ialah suatu gramatikal terikat yang didalam suatu kata merupakan unsure yang bukan kata dan bukan pokok kata, yang memiliki kesanggupan melekat pada satuan-satuan lain untuk membentuk kata atau pokok kata baru.
Jadi, menurut saya afiksasi adalah pertumbuhan afiks pada bentuk dasar.
a)      Pembentukan verba
Afiks-afiks pembentuk verba adalah :
·         prefiks ber-     
·         konfiks dan klofiks ber-an
·         koofiks ber-kan
·         sufiks –kan
·         sufiks –i
·         prefiks per-
·         konfiks per-kan
·         prefiks me-
·         prefiks di-
·         prefiks ter-
·         prefiks ke-
·         konfiks ke-an

berikut ini adalah penjelasannya !!
·         Verba Berprefiks Ber-
Bentuk dasar dalam pembentukan verba dengan prefiks ber- dapat berupa:
o   Morfem dasar terikat, seperti terdapat pada kata bertempur, berkelahi, berjuang, bertikai dan berhenti. Bentuk dasarnya yang berupa morfem dasar terikat: tempur, kelahi, juang, tikai, dan henti.
o   Morfem dasar bebas, seperti terdapat pada kata berladang, beternak, bekerja, bernyanyi, dan bergaya. Bentuk dasarnya yang berupa morfem dasar bebas: ladang, ternak, kerja, nyanyi, dan gaya.
o   Bentuk turunan berafiks, seperti terdapat pada kata berpakaian (bentuk dasarnya pakaian), beraturan (bentuk dasarnya aturan), berkekuatan (bentuk dasarnya kekuatan), berkebangsaan (bentuk dasarnya kebangsaan), berpenghasilan (bentuk dasarnya penghasilan) dan berpendapatan (bentuk dasarnya pendapatan). Jadi, di sini prefiks ber- diimbuhkan pada dasar yang terlebih dahulu sudah diberi afiks lain. Simak bagan proses pembentukan kata berpakaian berikut: Ber + Pakai + an
o   Bentuk turunan reduplikasi, seperti terdapat pada kata berlari (bentuk dasar lari-lari), berkeluh-kesah (bentuk dasar keluh-kesah) dan berilmu-pengetahuan (bentuk dasar ilmu-pengetahuan).
o   Bentuk turunan hasil komposisi, seperti terdapat pada kata berjual beli (bentuk dasar jual beli), bertemu muka (bentuk dasar temu muka), dan bergunung api (bentuk dasar gunung api).



Makna grmatikal Berprefiks Ber-
Proses
Contoh
  Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′mempunyai (dasar) ′ atau ′ada (dasar)nya′
Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+ benda), (+ umum), (+milik) dan atau (+ bagian).
Be Berjendela ′ada jendelanya′.

Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′memakai′ atau ′mengenakan′
Apabila bentuk dasarnya mempunyai komponen makna (+ pakaian) atau (+ perhiasan).
Be Berkebaya ′memakai kebaya′.
        Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′mengendarai′, ′menumpang′, atau ′naik′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ kendaraan).
B Berkuda ′naik kuda′.
4              Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′berisi′ atau ′mengandung′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+dalaman), (+ kandungan).
-          beracun ′mengandung racun′.

           Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′mengeluarkan atau menghasilkan’

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+ hasil), atau (+ keluar).
-        berproduksi ′menghasilkan produksi′.

.6              Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′mengusahakan′ atau ′mengupayakan′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bidang usaha).
-         beternak ′mengusahakan ternak′.

            Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′melakukan kegiatan′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda) dan (+ kegiatan).
Be Berdebat ′melakukan debat′.
.8              Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′mengalami′ atau ′berada dalam keadaan′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ perasaan batin).
-          bergembira ′dalam keadaan gembira′.

9              Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′menyebut′ atau ′menyapa′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ kerabat) dan (+ sapaan).
       berabang ′memanggil abang
           Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′kumpulan′ atau ′kelompok′
-
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ jumlah) atau (+ hitungan)
Be Berdua ′kumpulan dari dua (orang)′.
           Verba berprefiks ber- memiliki makna gramatikal ′memberi′
-         

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda) dan (+ berian). Simak contoh berikut:
Be Bersedekah ′memberi sedekah′.



·         Verba berkonfiks dan berklofiks Ber-an
Verba berbentuk ber-an seperti pada kata bermunculan dan berpakaian memiliki dua macam proses pembentukan. Pertama, yang berupa konfiks, artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu diimbuhkan secara bersamaan sekaligus pada sebuah bentuk dasar. Kedua, yang berupa klofiks artinya prefiks ber- dan sufiks –an itu tidak diimbuhkan secara bersamaan pada sebuah dasar. Dalam hal ini pada bentuk dasar, mula-mula diimbuhkan sufiks –an baru kemudian diimbuhkan lagi prefiks ber-. Kalau bentuk bermunculan di atas kita ambil sebagai contoh verba berkonfiks dan bentuk berpakaian sebagai contoh verba berklofiks, maka bagan proses pembentukannya adalah sebagai berikut: Ber + Muncul + an

Makna gramatikal berkonfiks dan berklofiks Ber-an
Proses
Contoh
1    Verba berkonfiks ber-an yang memiliki makna gramatikal ′banyak serta tidak teratur′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak).
-       berlarian ′banyak yang berlari dan tidak teratur′.

      Verba berkonfiks ber-an yang memiliki makna gramatikal ′saling′ atau ′berbalasan′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan), (+ sasaran), dan (+ gerak)
beBer rmusuhan ′saling memusuhi′.

            Verba berkonfiks ber-an yang memiliki makna gramatikal ′saling berada di′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ benda), (+ letak), (+ tempat).
-       bersebelahan ′saling berada di sebelah′.






·         Verba berklofiks Ber-kan
Verba berklofiks ber-kan dibentuk dengan proses, mula-mula pada bentuk dasar diimbuhkan prefiks ber-, lalu diimbuhkan pula sufiks –kan. Misalnya mula-mula pada kata dasar senjata diimbuhkan prefiks ber- menjadi bersenjata, lalu pada kata bersenjata diimbuhkan pula sufiks –kan sehingga menjadi bersenjatakan.
Simak bagan berikut:
          Ber             Senjata       kan    


 





Prefiks ber- dan sufiks –kan pada verba ber-kan memiliki maknanya masing-masing, di mana prefiks ber- memiliki makna gramatikal seperti pada subbab 1, ssedangkan sufiks –kan memiliki makna gramatikal ′akan′. Perhatikan beberapa contoh berikut:
bersenjatakan ′menggunakan senjata akan (clurit) ′.
berisikan ′mempunyai isi akan (air)’.
Bermodalkan                                               Beristrikan
Bersuamikan                                               Bertatahkan
Berkalungkan                                              Bermenantukan
Berdalilkan                                                  Beralaskan
Berasaskan
Berdasarkan                                                 Bercorakkan


·         Verba bersufik -kan
Dalam prosesnya, sufiks –kan, bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua. Bila diimbuhkan pada dasar yang lain, sufiks –kan akan membentuk pangkal (stem) yang menjadi dasar dalam pembentukan verba inflektif. Verba bersufiks –kan digunakan dalam
o   kalimat imperatif. Contoh: lemparkan bola itu ke sini!
o   kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran tindakan. Contoh: rumah itu baru kami dirikan.
o   keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh: uang yang baru kami terima sudah habis lagi.
Makna gramatikal bersufiks
-kan
Proses
Contoh
Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′menjadi′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan) atau (+ sifat khas).
tenangkan, artinya ′jadikan tenang′.
Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′jadikan berada di′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tempat) atau (+ arah).
daratkan, artinya ′jadikan berada di darat′.
   Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan untuk orang lain′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
bacakan, artinya ′lakukan baca untuk (orang lain)
    Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′lakukan akan′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
kabulkan, artinya ′lakukan kabul akan′.
    Verba Bersufiks –kan memiliki makna gramatikal ′bawa masuk ke′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ ruang).
guGudangkan, artinya ′bawa masuk ke gudang′.


·         Verba bersufiks –i
Verba bersufiks –i adalah verba transitif, yang berlaku juga sebagai pangkal (stem) dalam pembentukan verba inflektif. Verba bersufiks –i digunakan dalam:
o   kalimat imperatif. Contoh: tolong gulai teh ini!
o   kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek) + pelaku + verba, dan subjeknya menjadi sasaran perbuatan. Contoh: kemarin beliau sudah kami hubungi.
o   keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku + verba. Contoh: desa yang akan kita kunjungi berada di balik bukit itu.
Makna grmatikal bersufiks
-i
Proses
Contoh
Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′berulang kali′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ sasaran).
-        pukuli, artinya ′pekerjaan pukul dilakukan berulang kali′.

V Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′tempat′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tempat).
-          jalani, artinya ′lakukan jalan di ... ′.

      Verba bersufiks –i memiliki mamakna gramatikal ′merasa sessuatu pada′
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ sikap batin) atau (+ emosi).
-          takuti, artinya ′merasa takut pada′.
       Verba bersufiks –i memiliki mamakna gramatikal ′beri atau bubbubuh pada’
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ bahan berian).
naNasihati, artinya ′beri nasihat pada′.
5    Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′sebabkan atau jadikan′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ keadaan) atau (+ sifat).
Le Lengkapi, artinya ′jadikan lengkap′.
.          Verba bersufiks –i memiliki makna gramatikal ′lakukan pada′

Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ tindakan) dan (+ tempat).
-          tulisi, artinya ′lakukan tulis pada′.


·         Verba berkonfiks per-
Verba berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba berprefiks per- dapat digunakan dalam :
o   Kalimat imperative. Contohnya: persingkat bicaramu!
o   Kalimat pasif yang berpola (aspek)+ pelaku + verba. Contohnya: masjid ini akan kami perluas kearah timur.
o   Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola yang +aspek+ pelaku+ verba. Contohnya : mobil yang belum lama kami perbaiki mogok lagi.
Makna gramatikal per-
proses
Contoh
Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal “jadikan lebih”
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ keadaan) atau (+situasi)
Perlebar, artinya “jadikan lebih lebar”
Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal “anggap sebagai” atau “jadikan”
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+sifat khas)
Peristri, artinya “jadikan istri”
Verba prefiks per- memiliki makna gramatikal “bagi”
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+jumlah) atau (+bilangan)
Perdua, artinya “bagi dua”

·         Verba berkonfiks per-kan
Verba berkonfiks per-kan adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me-, berprefiks di-, atau ber berprfiks ter-). Verba konfiks per-kan digunakan dalam :
o   kalimat imperative. Contoh : persiapkan dulu bahan-bahannya!
o   Kalimat pasif yang predikatnya berpola (aspek) + pelaku + verba. Contoh : masalah itu akan kami pertanyakan lagi.
o   Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola yang + (aspek) + pelaku. Contoh: tarian yang sudah mereka pertunjukkan akan diulang lagi.

Makna gramatikal per-kan
Contoh
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal “jadikan bahan per-an”
Pertanyakan, artinya “jadikan bahan pertanyaan”
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal “lakukan supaya (dasar)”.
Persamakan, artinya “lakukan supaya sama”

Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal “jadikan me-“
Perlihatkan, artinya “jadikan (orang lain) melihat”
Verba berkonfiks per-kan memiliki makna gramatikal “jadikan ber-“
Pertemukan, artinya “jadikan bertemu”

·         Verba berkonfiks per-i
Verba berkonfiks per-I adalah verba yang dapat menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif (berprefiks me- inflektif, di- inflektif atau ter- inflektif). Verba berkonfiks per-kan digunakan dalam:
o   Kalimat imperative. Contoh : perbaiki dulu sepeda ini!. Pergauilah istrimu dengan baik!
o   Kalimat pasif yang predikatnya berpola aspek + pelaku+ verba . Contoh : mobil itu baru kita naiki.
o   Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola yang + aspek + pelaku + verba. Contoh : rumah yang baru kamu perbaiki terkena gempa.
Jenis
Contoh
Verba berkonfiks per-I memiliki gramatikal “lakukan supaya jadi”
Perbaiki, artinya “lakukan supaya jadi lengkap”
Verba berkonfiks per-I memiliki makna gramatikal “lakukan (dasar) pada objeknya”
Perlindungi, artinya “lakukan lindungi pada objeknya”


·         Verba berprefiks me-
Bentuk atau alomorf me-digunakan apabila bentuk dasarnya dimulai dengan fonem r,l,w,y,m,n,ny,g. sedangkan bentuk mem digunakan saat fonem b,p,f,v. (semua terwujud selain fonem p). dengan catatan fonem p tidak dapat diluluhkan contoh : mempesonakan > memesonakan
Alomorf me-
Alomorf mem-
Merakit
Melekar
Mewarisi
Meyakini
Memerah
Menanti
Menyanyi
menganga
Membina
Memfitnah
Memvitaminkan
Memotong
Perlu dibedakan adanya dua macam prefiks me- yaitu prefiks me- inflektif dan prefiks me- derivatife. Bedanya keduannya prefiks me- inflektif secara gramatikal dapat diganti dengan prefiks di- inflektif atau prefiks ter- inflektif. Sedangkan prefiks me- tidak dpaat diganti dengan prefiks di- maupun prefiks ter-.
Jenis
pengertian
Contoh
Contoh dari
Verba berprefiks me- inflektif
Bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran). Jadi bentuk dasar dalam pembentukan verba inflektif, disamping berbentuk morfem dasar termasuk verba sufiks kan-, -I, per-, per-kan, per-i.
Membaca
Melupakan
Merestui               
Memperpanjang
Mempergunakan
mempergauli

Verba berprefiks me- derivative
Verba me- yang memiliki makna gramatikal
1.makan, minum, mengisap
2.mengeluarkan


3.menjadi

4. menjadi seperti

5.menuju

6.memperingati

1. menyate, artinya “makan sate”
2. mengeong, artinya “mengeluarkan bunyi meong”
3. menguning, artinya “menjadi kuning”
4. membatu, artinya “menjadi eperti batu”
5. menepi, artinya “menuju tepi”
6. meniga hari, artinya”memperingati hari ketiga (kematian)”

·         Verba berprefiks di-
Memiliki dua macam verba berprefiks di- yaitu verba berprefiks di- inflektif dan verba berprefiks di- derivative.
Verba berprefiks di- inflektif
Verba pasif, tindakan dari verba berprefiks me- inflektif. Maka makna gramatikalnya adalah kebalikan dari bentuk aktif verba berprefiks me- inflektif.
Verba berprefiks di- derivatif
Sejauh data yang diperoleh hanya ada kata dimaksud, tidak ada kata lain.

·         Verba berprefiks ter-
Terdapat dua macam verba berprefiks ter- yaitu verba berprefiks ter- inflektif dan verba berprefiks ter-derivatif.

Jenis
Pengertian
Contoh
Contoh dari
Verba berprefiks ter- inflektif
Adalah verba berprefiks me- inflektif makna gramatikal verba berprefiks ter- inflektif, selain sebagai kebalikan pasif keadaan dari verba berprefiks me- inflektif
1.dapat/sanggup/tindakan

2.tidak sengaja

3.sudah terjadi
1.Terangkat, artinya “dapat diangkat”
2. terbawa, artinya “tidak sengaja dibawa”
3.tertabrak, artinya “sudah terjadi (tabrak)”
Verba berprefiks ter- derivative
Verba yang memiliki makna gramatikal
1.paling
2.dalam keadaan
3.terjadi dengan tiba-tiba
1.terbaik, artinya “paling baik”
2.tergeletak, artinya dalam keadaan tergeletak”
3. teringat, artinya “tiba-tiba ingat”

·         Verba berprefiks ke-
Verba berprefiks ke- digunakan dalam bahasa ragam tidak baku. Fungsi dan makna gramatikalnya sepadan dengan verba berprefiks ter-. Jadi. Bentuknya sebagai berikut :
Kebaca
Ketipu
Ketabrak
Kebawa
Ketangkap

Sepadan dengan
Terbaca
Tertipu
Tertabrak
Terbawa
Tertangkap

Makna gramatikal yang dimiliki


 


(1)   Tidak sengaja                    (2) dapat di                 (3) Kena (dasar)

·         Verba berkonfiks ke-an
Verba berkonfiks ke-an memiliki dua macam yaitu konfiks ke-an yang membentuk verba dan konfinks ke-an yang membentuk nomina. Verba berkonfiks ke-an termasuk verba pasif yang tidak dapat dikembalikan ke dalam verba aktif, seperti verba pasif di- dan verba pasif ter-. Makna gramatikal yang dimilikinya adalah:
(1)   terkena, menderita atau mengalami. (2)   agak bersifat.
Ø  Verba berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′terkena, menderita, mengalami (dasar) ′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ peristiwa alam) atau (+ hal yang tidak enak). Contoh:
 kebanjiran, artinya ′terkena banjir′. kedinginan, artinya ′menderita dingin′.
Ø  Verba berkonfiks ke-an memiliki makna gramatikal ′agak (dasar)′ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ warna). Contoh:
Kehijauan, artinya “agak hijau”.  kebiruan, artinya “agak biru”.
Perlu dicatat, di dalam pemakaian lazim disertai dengan nama warna lain di depannya dan bentuk reduplikasi. Contoh:
Hijau kekuningan atau hijau kekuninga. biru kemerahan atau biru kemerah-merahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar