KOMPOSISI
Chaer,
(1994) berpendapat bahwa komposisi adalah
hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas
maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki
identitas leksikal yang berbeda atau yang baru. Komposisi terdapat dalam banyak
bahasa. Verhaar, (1978) menyatakan suatu komposisi disebut kata majemuk
kalau hubungan kedua unsurnya tidak bersifat sintaksis. Pendapat Ramlan,
(1985) tentang kata majemuk adalah suatu kata baru yang merupakan
gabungan dua kata sebagai unsurnya. Sutan Takdir Alisjahbana, (1953),
yang berpendapat bahwa komposisi (kata majemuk)
adalah sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan
gabungan makna unsurnya-unsurnya, menyatakan bahwa bentuk kumis kucing dengan
makna ‘sejenis tumbuhan’ dan mata sapi dengan makna ‘telur yang digoreng tanpa
dihancurkan’ adalah kata majemuk. Tetapi, kumis kucing dengan arti ‘kumis dari
binatang kucing’ dan mata sapi dalam arti ‘mata dari binatang sapi’ bukanlah
kata majemuk. Kridalaksana, (1996)
mengenai pemajemukan, yaitu proses penggabungan dua leksem atau lebih yang
membentuk kata, jelas menempatkan kata majemuk sebagai satuan yang berbeda dari
frasa.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa kompsisi adalah proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik
yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang
memiliki identitas leksikal yang berbeda.
1. Pengantar
Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar (biasanya akar mauapun bentuk berimbuhan)
untuk mewadahi suatu konsep yang belum tertampung pada sebuah kata.
v
Komposisi dalam peristilahan
Istilah pertama yang banyak digunakan adalah kata jemuk
(lihat Alisjahbana,1953). Istilah ini digunakan untuk mengacu kepada konsep
“gabungan dua buah kata atau lebih” yang memiliki makna baru. Misalnya,
bentukkumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman yang… ‘adalah sebuah kata
majemuk; tetapi kumis kucing dalam arti ‘kumis seekor kucing’ bukanlah kata
majemuk. Begitu juga bentuk tangan panjang dalam arti ‘pencuri’, membanting
tulang dalam arti ‘bekerja keras’ dan meja hijau dalam arti ‘pengadilan ‘
adalah kata majemuk.
Dari uraian
di atas dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, konsep kata majemuk seperti yang
dimulai Alisyahbana adalah identik dengan konsep idiom dalam kajian semantik.
Kedua, dibuatnya dikolomi kata majemuk dan bukan kata majemuk.
2. Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi
yang pada satuan klausa berkategori verbal (kata kerja). Komposisi verbal dapat
dibentuk dari dasar:
·
Verba +
verba, seperti menyanyi menari, duduk
termenung, makan minum.
·
Verba +
nomina, seperti gigit jari, membanting
tulang, lompat galah.
·
Verba +
adjektifa, seperti lompat tinggi, lari
cepat, terbaring gelisah.
·
Adverbia +
verba, seperti sudah makan, belum
ketemu, masih tidur.
v Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses
penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi.
Komposisi
Nominal Bermakna Gramatikal
|
Proses
|
Contoh
|
‘gabungan
biasa’ sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
|
Makna
gramatikal ‘gabungan bisa’ ini akan terjadi apabila kedua unsurnya memiliki
komponen makna (+pasangan antonym relasional)
|
Ayah
ibu, guru murid, suami istri, adik kakak, penjual pembeli, pembaca penulis.
|
‘bagian’,
sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.
|
Makna
gramatikal ‘bagian’ ini akan terjadi apaila unsure pertama memiliki komponen
makna (+bagian dari unsure (kedua) dan unsure kedua memiliki komponen makna
(+keseluruhan yang mencakup unsure pertama).
|
Awao
tahun, tengah semester, akhir bulan, pagi hari.
|
‘kepunyaan
atau pemiliki’, sehingga diantara keduan unsurnya dapat disisipkan kata
milik.
|
Makna
gramatikal ‘kepunyaan’ ini akan terjadi apabila unsure pertama memiliki
komponen makna (+benda termilik) dan
unsure kedua memiliki komponen makna (+insane), (+yang diinsankan) atau
(+pemilik).
|
Sepatu
adik, rumah nenek, tanah Negara, mobil direktur.
|
‘asal
bahan’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata terbuat dari.
|
Makna
gramatikal ‘asal bahan ’ ini akan terjadi apabila unsure pertama memiliki
komponen makna (+bahan pembuat unsure pertama).
|
Cincin
emas, sate ayam, kursi rotan, jaket kulit.
|
‘asal
tempat’. sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata berasal dari.
|
Makna
gramatikal ‘asal tempat’ ini akan terjadi apabila unsure kedua memiliki
komponen makna (+tempat berasalnya unsure pertama).
|
Sate
padang, jeruk bali, soto Madura, dodol garut.
|
‘bercampur
atau dicamput tangan’ sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata
bercampur.
|
Makna
gramatikal ‘bercampur’ dapat terjadi apabila unsure kedua memiliki komponen makna (+pencampur pada
unsure pertama).
|
Teh
susu, roti keju, lontong sayur, sate lontong, semen pasir, gado-gado nasi.
|
‘hasil
buatan’, ehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
|
Makna
gramatikal ‘hasil buatan’ dapat terjadi apabila unsure kedua memiliki komponen makna (+pembuat unsure pertama).
|
Mobil
jepang, lukisan afandi, novel idrus, buku gramedia.
|
‘tempat
melakukan sesuatu’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata
buatan.
|
Makna
gramatikal ‘tempat melakukan sesuatu’ dapat terjadi apabila unsure
pertama memiliki komponen makna
(+ruang) dan unsure kedua memiliki makna (+tindakan).
|
Kamar
periksa, rumah makan, meja tulis, ruang tunggu, kamar mandi.
|
‘kegunakan
tertentu’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
|
Makna
gramatikal ‘kegunaan’ dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+kegunaan) dan
komponen kedua memiliki makna (+tindakan).
|
Uang
belanja, mobil dinas, kapal perang, kapur tulis, pensil alis.
|
‘bentuk’,
sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
|
Makna
gramatikal ‘bentuk’ dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+bentuk) atau
(+wujud).
|
Meja
bundar, rumah mungil, karet gelang, besi siku, kotak persegi.
|
‘jenis’,
sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
|
Makna
gramatikal ‘jenis’ dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+benda generik)
sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+benda spesifik).
|
Mobil
sedan, pisau lipat, ayam petelur, motor temple, ayam kakap.
|
‘keadaan,
sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
|
Makna
gramatikal ‘keadaan’ dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+benda) sedangkan
unsure kedua memiliki komponen makna (+keadaan).
|
Gubuk
reyok, ban kempes, radio antic, bangku baru.
|
v
Komposisi nominal bermakna idiomatic
Ada sejumlah komposisi nominal memiliki idiomatic, baik
berupa idiom penuh maupun idiom sebagian. Idiom penuh artinya seluruh komposisi
itu memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupn secara
gramatikal. Contohnya :
Bentuk
kata
|
Artinya
|
Orang tua
|
Ayah dan ibu
|
Kumis kucing
|
Sejenis tanaman obat
|
Meja hijau
|
pengadilan
|
Buah bibir
|
Bahan pembicaraan orang lain
|
Kupu-kupu malam
|
Wanita tuna susila
|
Sedangkan komposisi yang berupa idiom sebagian adalah yang
salah satu unsurnya masih memiliki makna lesikalnya, seperti komposisi daerah
hitam, pakaian kebesaran, Koran kuning, dan gaji buta.
v
Komposisi nominal metaforis
Dengan mengambil slaah satu komponen makna yang dimiliki
oleh unsure tersebut. Umpamanya unsure kakli pada komposisi kaki gunung diberi
makna metamorphosis darikomponen makna kaki, yaitu (+terletak pada bagian
bawah). Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen
makna kaki, yaitu (+penunjang berdirinya tubuh).
Contoh komposisi nominal metaforis lainnya : kaki mobil,
catatan kaki, kepala surat, kepala paku, kepala kantor, daun jendela, daun
pintu, daun telinga, mulut gua.
v
Komposisi nominal nama dan istilah
Ada sejumlah komposisi nominalyang berupa nama atau istilah.
Sebagai nama atau istilah komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak
bermakna idiomatic, juga tidak bermakna metamorfhosis.
Nama
|
Istilah
|
Hotel indonesia
|
Buku ajar
|
IKIP Jakarta
|
Lepas landas
|
Apitik rini
|
Suku cadang
|
Jalan jagorawi
|
Anak angkat
|
v
Komposisi nominal dengan adverbial
Adverbial yangendampingi nomina adalah adverbial yang
menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada dan tanpa. Dan adverbial yang menyatakan
jumlah yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Contohnya :
Bukan anjing, tiada air, tanpa uang, banyak hujan. Beberapa
siswa, sedikit air.
3. Komposisi
Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang ada pada satuan
klausa berkatagori verbal. Misalnya komposisi menyanyi menari dan datang
menghadap pada kedua kalimat mereka menyanyi menari sepanjang malam, dia datang
menghadap kepala sekolah.
Komposisi verbal dapat dibentuk :
a.
Verba + verba,seperti menyanyi
menari, datang menghadap
b.
Verba + nomina, seperti gigit jari,
membanting tulang
c.
Verba + ajektifa, seperti lompat
tinggi, lari cepat.
d.
Adverbial + verba. Seperti sudah
makan, tidak datang.
v
Komposisi verbal bermakna gramatikal
Komposisi verbal bermakna gramatikal’
|
Proses
|
Contoh
|
‘gabungan
biasa’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
|
Makna
gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna
yang sama segai duah buah kata bersinonim.
|
Bimbnag
ragu, bujuk rayu, caci maki.
|
‘gabungan
mempertentangkan’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata
atau.
|
Makna
gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna
yang sama segai duah buah kata berantonim.
|
Hidup
mati, gerak diam, rebah bangun, jual beli, maju mundur.
|
‘sambil’,
sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata sambil.
|
Makna
gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya merupakan dua tindakan
yang dpaat dilakukan bersamaan. Hanya unsur pertama harus memiliki komponen
makna (+tindakan) dan (+gerak).
|
Datang
membawa, datang menangis, datang menggendong.
|
‘untuk’,
sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna
(+tindakan) dan (+gerak) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna
(+tindakan) dan (+sasaran).
|
Datang
menagih (hutang), pergi membayar (pajak), dtang menghadap (beliau).
|
‘dengan’,
sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dengan.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna
(+tindakan) dan (+gerak) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna
(+tindakan) dan (+keadaan).
|
Datang
merangkak, ngesot, datang pulang terpincang-pincang, mennagis tersedu-sedu.
|
v
Komposisi verbal bermakna idiomatika
Terdapat sejumlah komposisi verbal yang bermakna idiomatical
yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri ataun diprediksi baik secara leksikal
maupun gramatikal. Contohnya makan garam dalam arti ‘pengalaman’, makan kerawat
dalam arti ‘sangat miskin;, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan apa-apa’.
Bila diperhatikan hampir semua komposisi verba bermakna
idiomatical ini berstruktur verba + nomina berupa klausa predikat + objek atau
objek + pelengkap. Namun maknannya bukan makna gramatikal atau makna
sintaktikal melainkan makna idiomatical.
4. Komposisi
Ajektival
Komposisi ajektival adalah komposisi yang ada pada klausa,
berkatagori ajektiva. Misalanya komposisi cantik molek, kaya miskin. Contoh :
Gadis yang cantik molek itu duduk termenung. Kaya miskin
dihadapan allah sama saja.
Komposisi ajektival dapat dibentuk:
a.
Ajektiva + ajektiva, seperti tua
muda, besar kecil.
b.
Ajktiva + nomina, seperti merah
darah, keras hati, laut biru.
c.
Ajektiva + verba, seperti takut
pulang, malu bertanya
d.
Adverbial ajektiva, seperti tidak
berani, sangat indah.
v
Komposisi ajektifal bermakna
gramatikal
Komposisi ajektifal bermakna gramatikal
|
Proses
|
Contoh
|
‘gabungan
biasa’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila kedu unsurnya memiliki komponen makna yang
sama sebagai pasangan bersinonim.
|
Cantik
molek, gagah berani, segar bugar, tua renta.
|
‘alternatif
atau pilihan’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila kedu unsurnya memiliki komponen makna
yang bertentangan sebagai pasangan berantonim.
|
Buruk
baik, salah benar, tinggi rendah, kalah menang, panjang pendek.
|
‘seperti’,
sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna
(+warna) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+benda berwarna).
|
Merah
jambu, merah darah, hujau daun, biru laut, kuning gading.
|
‘serba’.
‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata serba.
|
Makna
gramatikla ini dpaat diperoleh apabila kedua unsurnya berupa bentuk dasar
yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
|
Mereka
memakai warna putih-putih
|
‘untuk’,
‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna
(+sikap batin) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+kejadian)
atau (peristiwa).
|
Takut
mati, takut pulang, berani mati, berani datang.
|
‘kalau’,
‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata kalau.
|
Makna
gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna
(+perasaan batin) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+tindakan).
|
Sedih
mendengar, senang melihat, kecewa mengetahui, curiga melihat.
|
v
Komposisi ajektifal bermakna
idiomatical
Ada sejumlah komposisi ajektival bermakna idiomatical yakni
makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Contohnya
panjang usus dalam arti ‘sukar mendapat riizki’, keras hati dalam arti
‘bersungguh-sungguh’, keras kepala dalam arti ‘tidak mau menurut nasehat’.
v
Komposisi ajektifal dengan adverbial
Hanya adadua macam adverbial yang mendampingi ajektiva untuk
membentuk komposisi ajektival, yakni:
·
Adverbial negasi: tidak
·
Adverbial derajat: agak, sama,
lebih, kurang, sangat, amat, sekali.
Contoh pemakaian:
o
Tidak bagus, tidak baik, tidak
mudah, tidak lurus, tidak cantik.
o
Agak tinggi, agak lurus, sama baik,
sama tinggi, lebih jauh, lebih muda, kurang indah kurang rapat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar