Rabu, 18 Januari 2017

Kompisisi



KOMPOSISI
Chaer, (1994) berpendapat bahwa komposisi adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda atau yang baru. Komposisi terdapat dalam banyak bahasa. Verhaar, (1978) menyatakan suatu komposisi disebut kata majemuk kalau hubungan kedua unsurnya tidak bersifat sintaksis. Pendapat Ramlan, (1985) tentang kata majemuk adalah suatu kata baru yang merupakan gabungan dua kata sebagai unsurnya. Sutan Takdir Alisjahbana, (1953), yang berpendapat bahwa komposisi (kata majemuk)  adalah sebuah kata yang memiliki makna baru yang tidak merupakan gabungan makna unsurnya-unsurnya, menyatakan bahwa bentuk kumis kucing dengan makna ‘sejenis tumbuhan’ dan mata sapi dengan makna ‘telur yang digoreng tanpa dihancurkan’ adalah kata majemuk. Tetapi, kumis kucing dengan arti ‘kumis dari binatang kucing’ dan mata sapi dalam arti ‘mata dari binatang sapi’ bukanlah kata majemuk. Kridalaksana,  (1996) mengenai pemajemukan, yaitu proses penggabungan dua leksem atau lebih yang membentuk kata, jelas menempatkan kata majemuk sebagai satuan yang berbeda dari frasa.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompsisi adalah proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar baik yang bebas maupun yang terikat sehingga terbentuk sebuah konstruksi yang memiliki identitas leksikal yang berbeda.

1.      Pengantar
Komposisi adalah proses penggabungan dasar dengan dasar  (biasanya akar mauapun bentuk berimbuhan) untuk mewadahi suatu konsep yang belum tertampung pada sebuah kata.
v  Komposisi dalam peristilahan
Istilah pertama yang banyak digunakan adalah kata jemuk (lihat Alisjahbana,1953). Istilah ini digunakan untuk mengacu kepada konsep “gabungan dua buah kata atau lebih” yang memiliki makna baru. Misalnya, bentukkumis kucing dalam arti ‘sejenis tanaman yang… ‘adalah sebuah kata majemuk; tetapi kumis kucing dalam arti ‘kumis seekor kucing’ bukanlah kata majemuk. Begitu juga bentuk tangan panjang dalam arti ‘pencuri’, membanting tulang dalam arti ‘bekerja keras’ dan meja hijau dalam arti ‘pengadilan ‘ adalah kata majemuk.
            Dari uraian di atas dapat ditarik dua kesimpulan. Pertama, konsep kata majemuk seperti yang dimulai Alisyahbana adalah identik dengan konsep idiom dalam kajian semantik. Kedua, dibuatnya dikolomi kata majemuk dan bukan kata majemuk.
2.      Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang pada satuan klausa berkategori verbal (kata kerja). Komposisi verbal dapat dibentuk dari dasar:
·         Verba + verba, seperti menyanyi menari, duduk termenung, makan minum.
·         Verba + nomina, seperti gigit jari, membanting tulang, lompat galah.
·         Verba + adjektifa, seperti lompat tinggi, lari cepat, terbaring gelisah.
·         Adverbia + verba, seperti sudah makan, belum ketemu, masih tidur.



v  Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang muncul dalam proses penggabungan dasar dengan dasar dalam pembentukan sebuah komposisi.
Komposisi Nominal Bermakna Gramatikal
Proses
Contoh
‘gabungan biasa’ sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikal ‘gabungan bisa’ ini akan terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna (+pasangan antonym relasional)
Ayah ibu, guru murid, suami istri, adik kakak, penjual pembeli, pembaca penulis.
‘bagian’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dari.
Makna gramatikal ‘bagian’ ini akan terjadi apaila unsure pertama memiliki komponen makna (+bagian dari unsure (kedua) dan unsure kedua memiliki komponen makna (+keseluruhan yang mencakup unsure pertama).
Awao tahun, tengah semester, akhir bulan, pagi hari.
‘kepunyaan atau pemiliki’, sehingga diantara keduan unsurnya dapat disisipkan kata milik.
Makna gramatikal ‘kepunyaan’ ini akan terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+benda  termilik) dan unsure kedua memiliki komponen makna (+insane), (+yang diinsankan) atau (+pemilik).
Sepatu adik, rumah nenek, tanah Negara, mobil direktur.
‘asal bahan’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata terbuat dari.
Makna gramatikal ‘asal bahan ’ ini akan terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+bahan pembuat unsure pertama).
Cincin emas, sate ayam, kursi rotan, jaket kulit.
‘asal tempat’. sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata berasal dari.
Makna gramatikal ‘asal tempat’ ini akan terjadi apabila unsure kedua memiliki komponen makna (+tempat berasalnya unsure pertama).
Sate padang, jeruk bali, soto Madura, dodol garut.
‘bercampur atau dicamput tangan’ sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata bercampur.
Makna gramatikal ‘bercampur’ dapat terjadi apabila unsure kedua  memiliki komponen makna (+pencampur pada unsure pertama).
Teh susu, roti keju, lontong sayur, sate lontong, semen pasir, gado-gado nasi.
‘hasil buatan’, ehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘hasil buatan’ dapat terjadi apabila unsure kedua  memiliki komponen makna (+pembuat  unsure pertama).
Mobil jepang, lukisan afandi, novel idrus, buku gramedia.
‘tempat melakukan sesuatu’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘tempat melakukan sesuatu’ dapat terjadi apabila unsure pertama  memiliki komponen makna (+ruang) dan unsure kedua memiliki makna (+tindakan).
Kamar periksa, rumah makan, meja tulis, ruang tunggu, kamar mandi.
‘kegunakan tertentu’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘kegunaan’ dapat terjadi apabila unsure pertama  memiliki komponen makna (+kegunaan) dan komponen kedua memiliki makna (+tindakan).
Uang belanja, mobil dinas, kapal perang, kapur tulis, pensil alis.
‘bentuk’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘bentuk’ dapat terjadi apabila unsure pertama  memiliki komponen makna (+bentuk) atau (+wujud).
Meja bundar, rumah mungil, karet gelang, besi siku, kotak persegi.
‘jenis’, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘jenis’ dapat terjadi apabila unsure pertama   memiliki komponen makna (+benda generik) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+benda spesifik).
Mobil sedan, pisau lipat, ayam petelur, motor temple, ayam kakap.
‘keadaan, sehingga diantara kedu unsurnya dapat disisipkan kata buatan.
Makna gramatikal ‘keadaan’ dapat terjadi apabila unsure pertama   memiliki komponen makna (+benda) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+keadaan).
Gubuk reyok, ban kempes, radio antic, bangku baru.

v  Komposisi nominal bermakna idiomatic
Ada sejumlah komposisi nominal memiliki idiomatic, baik berupa idiom penuh maupun idiom sebagian. Idiom penuh artinya seluruh komposisi itu memiliki makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupn secara gramatikal. Contohnya :
Bentuk kata
Artinya
Orang tua
Ayah dan ibu
Kumis kucing
Sejenis tanaman obat
Meja hijau
pengadilan
Buah bibir
Bahan pembicaraan orang lain
Kupu-kupu malam
Wanita tuna susila

Sedangkan komposisi yang berupa idiom sebagian adalah yang salah satu unsurnya masih memiliki makna lesikalnya, seperti komposisi daerah hitam, pakaian kebesaran, Koran kuning, dan gaji buta.

v  Komposisi nominal metaforis
Dengan mengambil slaah satu komponen makna yang dimiliki oleh unsure tersebut. Umpamanya unsure kakli pada komposisi kaki gunung diberi makna metamorphosis darikomponen makna kaki, yaitu (+terletak pada bagian bawah). Sedangkan pada komposisi kaki meja diberi makna metaforis dari komponen makna kaki, yaitu (+penunjang berdirinya tubuh).
Contoh komposisi nominal metaforis lainnya : kaki mobil, catatan kaki, kepala surat, kepala paku, kepala kantor, daun jendela, daun pintu, daun telinga, mulut gua.

v  Komposisi nominal nama dan istilah
Ada sejumlah komposisi nominalyang berupa nama atau istilah. Sebagai nama atau istilah komposisi ini tidak bermakna gramatikal, tidak bermakna idiomatic, juga tidak bermakna metamorfhosis. 
Nama
Istilah
Hotel indonesia
Buku ajar
IKIP Jakarta
Lepas landas
Apitik rini
Suku cadang
Jalan jagorawi
Anak angkat

v  Komposisi nominal dengan adverbial
Adverbial yangendampingi nomina adalah adverbial yang menyatakan negasi, yaitu bukan, tiada dan tanpa. Dan adverbial yang menyatakan jumlah yaitu beberapa, banyak, sedikit, sejumlah, jarang, kurang. Contohnya :
Bukan anjing, tiada air, tanpa uang, banyak hujan. Beberapa siswa, sedikit air.

3.      Komposisi Verbal
Komposisi verbal adalah komposisi yang ada pada satuan klausa berkatagori verbal. Misalnya komposisi menyanyi menari dan datang menghadap pada kedua kalimat mereka menyanyi menari sepanjang malam, dia datang menghadap kepala sekolah.
Komposisi verbal dapat dibentuk :
a.       Verba + verba,seperti menyanyi menari, datang menghadap
b.      Verba + nomina, seperti gigit jari, membanting tulang
c.       Verba + ajektifa, seperti lompat tinggi, lari cepat.
d.      Adverbial + verba. Seperti sudah makan, tidak datang.
v  Komposisi verbal bermakna gramatikal
Komposisi verbal bermakna gramatikal’
Proses
Contoh
‘gabungan biasa’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna yang sama segai duah buah kata bersinonim.
Bimbnag ragu, bujuk rayu, caci maki.
‘gabungan mempertentangkan’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
Makna gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya memiliki komponen makna yang sama segai duah buah kata berantonim.
Hidup mati, gerak diam, rebah bangun, jual beli, maju mundur.
‘sambil’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata sambil.
Makna gramatikal ini dpaat terjadi apabila kedua unsurnya merupakan dua tindakan yang dpaat dilakukan bersamaan. Hanya unsur pertama harus memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+gerak).
Datang membawa, datang menangis, datang menggendong.
‘untuk’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+gerak) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+sasaran).
Datang menagih (hutang), pergi membayar (pajak), dtang menghadap (beliau).
‘dengan’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dengan.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+gerak) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+tindakan) dan (+keadaan).
Datang merangkak, ngesot, datang pulang terpincang-pincang, mennagis tersedu-sedu.

v  Komposisi verbal bermakna idiomatika
Terdapat sejumlah komposisi verbal yang bermakna idiomatical yaitu makna yang tidak dapat ditelusuri ataun diprediksi baik secara leksikal maupun gramatikal. Contohnya makan garam dalam arti ‘pengalaman’, makan kerawat dalam arti ‘sangat miskin;, gigit jari dalam arti ‘tidak mendapatkan apa-apa’.
Bila diperhatikan hampir semua komposisi verba bermakna idiomatical ini berstruktur verba + nomina berupa klausa predikat + objek atau objek + pelengkap. Namun maknannya bukan makna gramatikal atau makna sintaktikal melainkan makna idiomatical.

4.      Komposisi Ajektival
Komposisi ajektival adalah komposisi yang ada pada klausa, berkatagori ajektiva. Misalanya komposisi cantik molek, kaya miskin. Contoh :
Gadis yang cantik molek itu duduk termenung. Kaya miskin dihadapan allah sama saja.
Komposisi ajektival dapat dibentuk:
a.       Ajektiva + ajektiva, seperti tua muda, besar kecil.
b.      Ajktiva + nomina, seperti merah darah, keras hati, laut biru.
c.       Ajektiva + verba, seperti takut pulang, malu bertanya
d.      Adverbial ajektiva, seperti tidak berani, sangat indah.

v  Komposisi ajektifal bermakna gramatikal
Komposisi ajektifal bermakna gramatikal
Proses
Contoh
‘gabungan biasa’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata dan.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila kedu unsurnya memiliki komponen makna yang sama sebagai pasangan bersinonim.
Cantik molek, gagah berani, segar bugar, tua renta.
‘alternatif atau pilihan’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata atau.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila kedu unsurnya memiliki komponen makna yang bertentangan sebagai pasangan berantonim.
Buruk baik, salah benar, tinggi rendah, kalah menang, panjang pendek.
‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata seperti.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+warna) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+benda berwarna).
Merah jambu, merah darah, hujau daun, biru laut, kuning gading.
‘serba’. ‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata serba.
Makna gramatikla ini dpaat diperoleh apabila kedua unsurnya berupa bentuk dasar yang sama dan memiliki komponen makna yang sama.
Mereka memakai warna putih-putih
‘untuk’, ‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata untuk.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+sikap batin) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+kejadian) atau (peristiwa).
Takut mati, takut pulang, berani mati, berani datang.
‘kalau’, ‘seperti’, sehingga diantara kedua unsurnya dapat disisipkan kata kalau.
Makna gramatikal ini dapat terjadi apabila unsure pertama memiliki komponen makna (+perasaan batin) sedangkan unsure kedua memiliki komponen makna (+tindakan).
Sedih mendengar, senang melihat, kecewa mengetahui, curiga melihat.

v  Komposisi ajektifal bermakna idiomatical
Ada sejumlah komposisi ajektival bermakna idiomatical yakni makna yang tidak dapat diprediksi secara leksikal maupun gramatikal. Contohnya panjang usus dalam arti ‘sukar mendapat riizki’, keras hati dalam arti ‘bersungguh-sungguh’, keras kepala dalam arti ‘tidak mau menurut nasehat’.
v  Komposisi ajektifal dengan adverbial
Hanya adadua macam adverbial yang mendampingi ajektiva untuk membentuk komposisi ajektival, yakni:
·         Adverbial negasi: tidak
·         Adverbial derajat: agak, sama, lebih, kurang, sangat, amat, sekali.
Contoh pemakaian:
o   Tidak bagus, tidak baik, tidak mudah, tidak lurus, tidak cantik.
o   Agak tinggi, agak lurus, sama baik, sama tinggi, lebih jauh, lebih muda, kurang indah kurang rapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar