Rabu, 18 Januari 2017

Kata


1. Kata

a)      Hakikat Kata
Pengertian kata menurut para ahli. “kata” dalam bahasa Indonesia dan melayu ngapak diambil dari katha. Dalam bahasa sansekerta, katha sebenarnya berarti “pembicaraan”, “bahasa”, “cerita”, atau “dongeng”. Dalam bahaa melayu dan Indonesia penyempitan menjadi makna semantic “kata”.
Ada juga pengertian kata menurut KKBI. Yakni, kata ialah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau tertulis dan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa.
Dapat disimpulkan bahwa kata ialah unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfemyang dapat diucapkan sebagai bentuk bebas.
b)      Klasifikasi kata
§  Kelas terbuka
Kata merupakan bentuk yang kedalam susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas didalam kalimat. Terdapat dua konsep mengenai kelas terbuka. Pertama. setiap kata mempunyai susunan fonem yang urutannya tetap dan tidak dpaat berubah, serta tidak dapat diselipi oleh fonem lain. Contoh kata Sikat fonemnya adalah s/i/k/a/t dan diubah misalnya s/k/a/i/t atau urutan lain lagi. Dan yang termasuk kelas terbuka adalah kata-kata yang termasuk dalam kelas verba, nomina, dan adjektifa.
§  Kelas tertutup
Kelas tertutup adalah kelas kata yang jumlah keanggotaannyaterbatas dan tidak tampak kemungkinan untuk bertambah atau berkurang. Contoh: yang termasuk kelas pronominal persona dari dulu   sampai sekarang baru bertambah sebuah yaitu dengan muncul kata anda disekitar lima puluhan. Dan yang termasuk kelas pronomina demonstratifa adalah kata ini, itu tidak berubah dari dulu dan sekarang. Yang termasuk dlaam kelas tertutup adalah kelas-kelas adverbial, kelas preposisi, kelas konjungsi, kelas artikula, kelas interjeksi.
c)      Pembentukan kata secara inflektif dan derivative serta paradigmanya
Pembentukan kata inflektif identitas lekskal yang dihasilkan sama dengan identitas leksikal bentuk dasar.nya. dan sebaliknyadalam proses pembentukan deriatif identitas bentuk yang dihasilkan tidak sama dengan identitas leksikal bentuk dasarnya.
Contoh bahasa inggris

Contoh bahasa Indonesia
Bentuk dasar write menjadi writes adalah pembentukan kata inflekti (verba), tetapi pembentukan kata dari write menjadi writer adalah pembentukan derivative, sebab bentuk write berkatagori verba (nomina)

Kata membeli dari dasar beli adalah sebuah kasus inflektif (verba), tetpai pembentukan kata pembeli dari dasar beli adalah sebuah kasus derivative (nomina)

Kasus inflektif dalam bahasa indonesia hanya terdapat dalam pembentukan verba transitif, yaitu prefiks me- dan transitif aktif dengan prefiks di- untuk verba transitif pasif tiadakan. Dengan prefiks ter- untuk verba transitif pasif keadaan, dan dengan prefiks zero untuk verba imperaktif,bentuk dasarnya dapat berupa :
v  Pangkal verba akar yang memiliki komponen makna (+sasaran), serti akar baca, beli, tulis.
v  Pangkal bersufiks  -kan, seperti selipkan, daratkan, lewatkan.
v  Pangkal berprefiks per-, seperti perpanjang, perluas, pertinggi
v  Pangkal berkonfiks per-kan seperti, persembahkan, pertemukan, pertukaran.
v  Pangkal berkonfiks per-I seperti perbaiki, perbarui, persenjatai.
Keenam tipe pangkal itu dapat diberi afiksme-, di-, ter-, dan zero. Contohnya :
Me-
di-
ter-      Baca 
Me-
di-
ter-        Selipkan
Me-
di-
ter-         Nasihati
Me-
di-
ter-     Perpanjang
Me-
di-
ter-     Persembahkan
Me-
di-
ter-    perbaiki
Catatan penting mnegenai verba inflektif
Pertama, Misalnya : me-derivetif (melompat, membengkak, mengutara). Di-derivatif (dimaksud). Ter-derivatif (terlena, tertidur, dan terkejut) untuk dapat mengenal verba derivative adalah bahwa prefiks me- pada kata itu tidak dapat diganti dengan prefiks di- maupun prefiks ter-. Sedang verba inflektif prefiks me- yang dimilikinya dapat ditukar dengan prefiks di- atau prefiks ter-.
Kedua, prefiks di- inflektif dapat juga ditukar dengan pronomia persona: saya, aku (ku-), kita, kami, engkau (kau-), mereka, kalian, beliau. Contohnya
Dia, saya, aku, ku-, kamu, kita, engkau, kau-, mereka, kalian, beliau            
                                                Baca
Dapat diganti dengan sejumlah istilah kekerabatan, seperti bapak, ibu, adik, kakak, saudara, kakek, nenek. Sehingga menjadi :
Bapak, ibu, adik, kakak, saudara, kakek, nenek
                                    Baca
Pronomia persona dia tidak dapat mengikuti pola sebab untuk dia digunakan pola dengan menggunakan prefiks di- menjadi dibacanya. Sebagai pembentuk verba pasif transitif prefiks di- harus digunakan bila pelaku tindakan itu adalah nama diri, nama jabatan, atau nama provesi. Contoh dibaca oleh hasan. Sengan catatan preposisi oleh bersifat opsional.

2. Klitika

Dari Wikibuku bahasa Indonesia klitika adalah semacam yang dalam ucapan tidak mempunyai tekanan bentuk yang selalu terikatpada bentuk (kata) lain.
a.       Kata berklitika lah-, contoh :
·         Pergilah sekarang, sebelum hujan turun.
·         Masuklah!
·         Kalau anda mau, ambilah satu atau dua!
·         Dialah yang menggugat soal itu.
·         Iwanlah yang mencari kamu kemarin
b.      Berklitika pun- contoh :
·         Mereka pun akhirnya senang tinggal dilokasi itu.
·         Yang tidak perlu pun dibelinya
·         Meskipun ditraktir aku tak sudi.
·         Kalau andi pergi, susi pun pergi (susi juga pergi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar